Genap ke-20

Tak terasa sudah 20 tahun saya menginjakkan kaki di bumi, tak terasa sudah 20 tahun saya memakai poni miring, tak terasa sudah 20 tahun saya ganteng, dan tak terasa pula sudah 20 tahun..ah sudahlah, jika saya melanjutkan kalimatnya saya yakin kalian semua akan muntah. Intinya tepat hari ini, saya berulang tahun yang ke 20. Semoga saya panjang umur, murah rejeki, enteng jodoh, cita-cita bisa tercapai dan selalu bisa ngebanggain orang tua. Pokoknya semoga semua orang yang lahir di bulan Agustus selalu mendapat kebaikan. Amin.. *gak apa-apalah doain diri sendiri*

Ulang tahun kali ini saya pikir sepertinya tidak usah dirayakan karna saya masih ingat terakhir kali ngerayain ultah, jalanan macet, tingkat kriminal di Indonesia meningkat, bahkan perekonomian bangsapun anjlok. Gak kok becanda ding. Yang bikin saya males buat ngerayain ultah karna terakhir saya ultah saya dapet kado bra dari temen-temen dan itu seperti menanamkan sebuah trauma yang mendalam di pikiran saya. Entah apa yang membuat mereka begitu kompak, bahkan ada yang memberikan saya sebuah G-string kupu-kupu transparan. Ini sama saja secara tidak langsung mereka menyuruh saya untuk menjadi transgender. *astagfirullah*

Tapi saya mengerti maksud mereka jelas hanya bercanda karna memang jika di antara mereka ada yang ultah, saya selalu memberikan kado sebuah bra. Jadi ya, mungkin kado dari mereka semacam sebuah balas dendamlah ya. Behahahaha..

Entah kenapa ultah kali ini terasa begitu sepi. Mungkin karna hanya beberapa sahabat dekat saja yang mengucapkan. Lagipula siapa suruh sok-sokan ngeganti hari kelahiran di profil facebook. hmm.. Tapi sebenarnya saya hanya mencoba untuk mengetahui siapa saja yang dengan baik mengingat hari kelahiran saya. Dan alhasil, memang tidak ada yang mengingatnya. *sigh*

Ternyata cukup menyakitkan juga rasanya jika mengingat-ingat kita yang selalu saja mengucapkan selamat ulang tahun kepada mereka orang-orang terdekat kita, dimana ketika hari ulang tahun kita tiba, mereka yang selalu kita ucapkan selamat setiap tahunnya malah tidak mengucapkan sepatah katapun. Mungkin sebenarnya cuma hal sepele si, hanya entah kenapa sedikit terasa sakit di sini. *nunjuk hati*

Jadi jika memang ada yang berminat, boleh dicoba cara saya. Cuma ya harus siap-siap aja kecewa, setelah tau mana teman yang benar-benar teman dan mana yang bukan. *Backsong : Kepompong*

Ah sudahlah, karna sudah larut saya tidur dulu takut ntar dimarahin ibu kos karna kelamaan tidur. Bye..  *tarik selimut*