Jumat, 20 September 2013

Jarak

Selamat pagi, kita. Aku dan kamu. Berdua dalam 39 hari. Sedikit romantis dan membahagiakan yang pada akhirnya menyisakan harapan.
Sebuah pertemuan yang aku menyebutnya takdir, sedangkan kamu menyebutnya ketidaksengajaan. Ketidaksengajaan yang akhirnya hanya bisa menjadi kenangan. Kenangan yang awalnya sama-sama kita ciptakan untuk menjadi alasan agar saling mengingat, dan ternyata memang benar-benar membuatku selalu mengingatmu hampir setiap waktu hingga membuatku lupa caranya untuk melupakanmu.

Rabu, 29 Mei 2013

Sebelum Bertemu Kamu

Sebelum bertemu kamu, patah hati tak pernah sesakit ini”.

Entah kamu masih mengingatnya atau tidak, pertemuan singkat kita waktu itu yang telah merubah sudut padangku tentang sebuah perasaan yang disebut cinta. Tentang bagaimana arti sebuah pengorbanan, dan tentang bagaimana arti sebuah keikhlasan.

Ini dek, pesenannya”. Sebuah kalimat dengan logat Jawa dari penjual mie ayam membuyarkan
lamunanku yang sedang menatap langit sore kota Sumbawa yang saat itu sedang hujan.