Aku bahkan tidak yakin mengapa aku menulis semua ini untukmu, lagi dan lagi seolah itu adalah jenis candu yang baru. Mungkin karena memang ya harus begitu.
Aku tidak tahu, seolah ada makhluk kecil dalam gendang telingaku yang membisikkan bahwa aku hanya perlu melakukannya. Ya, begitu saja.
Aku tahu, terkadang aku dan kamu bisa menjadi sedikit bingung. Kita ini apa, melainkan hanya manusia?
Kita adalah senyata-nyatanya kekhilafan itu sendiri.
Kadang-kadang kita dapat melakukan hal-hal konyol dan baru menyadari setelah menghabiskan waktu yang entah berapa lama. Yang kupahami saat ini adalah, kita sedang melalui proses pembelajaran. Dimana satu akhir merupakan awal bagi yang lain, dan begitu seterusnya.
Aku tahu kamu perlu waktu untuk berpikir atas kehidupanmu dan apa yang ingin kamu lakukan dalam hidupmu selanjutnya ketika kamu meninggalkanku. Dan aku menghormati itu.
Meskipun harus melalui beberapa tahun, aku telah belajar untuk menyadari. Kepergianmu yang begitu tiba-tiba tidaklah serta merta menghapus gambaran mengenai sebenarnya kamu dari laci pemahamanku. Kamu hanya perlu melakukan apa yang perlu kamu lakukan, sesimpel itu.
Kamu telah menunjukkan kepadaku begitu banyak kemungkinan tak terbayangkan dalam hidup. Dan kamu pernah membuat aku tersenyum, kamu pernah membuat aku bahagia, kamu juga pernah membuat aku sedih.
Tapi di atas semua yang pernah terjadi atasku mengenai kamu, kamu pernah membuat aku mencintaimu. Aku tidak akan pernah melupakan itu. Aku hanya ingin kamu bahagia, seperti yang tengah kucoba lakukan saat ini.
Hatiku telah kubesarkan seiring waktu untuk menerima bahwa bahagiamu yang sebenarnya mungkin bukanlah aku. Meski awalnya aku menolak kenyataan itu, dalam rentang masa yang nyata-nyatanya tidak sebentar.
Apakah kita pernah menjadi pasangan yang bahagia?
Aku bisa menjawab ya, kita pernah. Karena kebahagiaan itu pernah aku tangkap pula dari sorot matamu setiap kali kamu bersamaku. Untuk itu biarkan aku mengurai ucapan terima kasih padamu.
Terima kasih untuk kesediaanmu menjadi sahabatku, menjadi sandaranku, menjadi jangkar yang kokoh bagiku.
Dan terima kasih atas waktu yang pernah kita lalui.
PS:
Kamu pernah menjadi bagian dari hidupku. Dan bagian yang baik dalam hidup tidak seharusnya disingkirkan, meskipun ia adalah masa lalu. Meskipun kita tengah menjalani kisah yang baru. Selalu jaga kesehatan ya, kamu.
waah seddihhh :') nice posting. Kereeenn Kereenn:)
BalasHapusSalam kenal, folback yaa:D